Kehamilan berisiko tinggi adalah keadaan dalam diri ibu hamil yang menyebabkan janin tidak dapat tumbuh dengan sehat bahkan dapat menimbulkan kematian pada ibu dan janin, Beberapa kehamilan yang memiliki resiko tinggi adalah
Usia
Ibu hamil yang berusia kurang dari 20 tahun ataun lebih dari 35 tahun ketika hamil anak pertama memiliki resiko kehamilan yang cukup tinggi
Pre-eklampsia (gejala keracunan kehamilan)
Kondisi ini di tandai dengan naiknya tekanan darah ibu hamil, terdapatnya protein dalam urin, serta timbulnya pembengkakakn pada tubuh. Jika mengalami hal ini, ibu hamil di anjurkan untuk banyak berbaring dan istirahat.
Eklampsia (keracunan kehamilan)
Sama dengan pre-eklampsia, tetapi disertai kejang-kejang. Dokter dalam hal ini akan memberikan obat anti kejang.
Penyakit jantung
Bila ibu hamil juga menyandang penyakit jantung, maka perlu pengawasan extra ketat dari dokter. Hal ini untuk menghindari aktivitas yang berlebihan, yang akan membahayakan kondisi jantung ibu hamil.
Diabetes militus
Bila ibu hamil menderita diabetes militus, dikhawatirkan bayi yang dilahirkan akan besar sehingga perlu di lakukan tindakan tertentu dalam persalinan. Selain itu ibu hamil penderita diabetes militus perlu memperhatikan makanannya baik untuk kesehatan dirinya maupun janinnya.
Anemia
70% wanita pernah mengalami anemia. Ketika hamil, wanita akan lebih mudah mengalami anemia. Hal ini karena tubuh ibu hamil memerlukan darah merah lebih banyak ketika persalinan. Anemia dapat menimbulkan kematian bagi ibu dan janin, atau janin lahir dengan berat badan yang rendah. Dokter biasanya memberika supplemen untuk mengatasi anemia
Riwayat obstetric buruk
Yang di maksud riwayat obstetric buruk adalah mereka yang pernah mengalami keguguran atau pendarahan berulang, melahirkan dini, atau pernah melahirkan janin yang sudah meninggal, atau mengalami pendarahan setelah melahirkan.
Semoga artikel ini membantu.