Pernahkah Anda mendengar seorang bayi yang mengalami dermatitis kontak, atau bayi Anda mengalaminya? Dermatitis kontak adalah peradangan yang disebabkan oleh kontak langsung dengan iritan atau alergen. Masalah ini sangat umum terjadi sebagai iritasi kulit terutama pada kulit bayi. Kulit meradang biasanya akan muncul pertama kali pada tangan, atau di mana pun titik kontak pertama dengan iritan atau alergen terjadi. Setiap daerah kulit yang terkena iritasi atau alergi dapat rentan terhadap ruam dermatitis kontak. Dermatitis kontak tidak menular, tapi ruam bisa menyebar dari satu daerah yang terkontaminasi ke tempat lain pada tubuh bayi Anda.
Peradangan kulit pada bayi ini disebabkan oleh kontak langsung dengan iritan atau alergen. Kondisi kulit yang umum ini ditandai dengan gatal, peradangan, kemerahan dan kadang-kadang menyerupai luka bakar. Kontak dermatitis itu sendiri tidak berbahaya, dan tidak menular. Dermatitis terjadi ketika kulit melakukan kontak langsung dengan zat seperti sabun, deterjen, dan bahan kimia lainnya. Reaksi kulit ini tampak lebih seperti terbakar, namun dermatitis kontak juga bisa disebabkan oleh kontak langsung dengan zat seperti obat, wewangian, pewarna, dan pengawet. Pemicu dermatitis kontak pada bayi bervariasi dan masalah ini sebenarnya bukan kondisi yang serius, tapi ada potensi komplikasi, seperti infeksi bakteri, jamur sekunder atau ruam.
Reaksi kekebalan adaptif terhadap alergen dapat berkembang setelah bayi mengalami kontak langsung dengan penderita dermatitis. Alergi bisa muncul setiap saat dalam kehidupan seseorang demikian juga pada bayi Anda. Setelah tubuh bayi mengalami alergi dermatologis, respon imun memicu dermatitis yang bisa terjadi dalam waktu 4-24 jam setelah bayi terinfeksi. Pada orang dewasa waktu respon lebih lambat dan ruam tidak mungkin terjadi selama tiga sampai empat hari. Pada bayi masalah kulit ini adalah respon adaptif sistem kekebalan tubuh terhadap zat yang bisa menimbulkan alergi.
Penyebab dan gejala dermatitis kontak pada bayi
Dermatitis kontak pada bayi bisa disebabkan oleh beberapa hal diantaranya adalah:
ü Sabun, deterjen, pelarut berbahan kimia
ü Asam dan basa pada pembersih pakaian
ü Bahan makanan seperti paprika
ü Serangga, misalnya ulat dan ngengat
Ketika kulit bayi bersentuhan dengan beberapa zat yang bisa menyebabkab maka ruam dapat muncul cepat dalam beberapa menit. Ruam akan muncul pada area tubuh yang pertama kali melakukan kontak dengan bahan kimia, dengan tangan, lengan atau daerah yang paling sering terkena iritasi. Dermatitis kontak yang parah akan cenderung lebih menyakitkan dibandingkan dengan gatal. Bayi yang mengalami dermatitis kontak kulitnya akan mengalami kemerahan, kekeringan, gatal, bengkak, melepuh, pengerasan kulit, kulit bersisik, dan penebalan pada kulit. Dalam kasus yang lebih parah, kulit bayi akan mengalami lecet dan bisa berkembang menjadi luka yang bisa menjadi infeksi.
Gejala dermatitis kontak berbeda karena tingkat keparahan, frekuensi dan durasi antar individu. Gejala dapat berkembang dengan cepat setelah kontak dengan alergen atau zat yang memicu dermatitis kontak.
Gejala dermatitis kontak pada bayi diantaranya adalah:
ü Kulit gatal
ü Ruam
ü Kulit yang meradang dan kering
ü Kulit bayi menjadi lecet
ü Demam tinggi
ü Kulit bayi bengkak dan seperti terbakar
Kadang jika Anda tidak memperhatikan, bayi akan menggaruk daerah yang terkena dermatitis. Garukan umumnya tidak menghilangkan gatal-gatal namun justru dapat menyebar menjadi ruam yang lebih parah pada bayi Anda. Menggaruk juga dapat menyebabkan peningkatan peradangan, gatal lebih intens. Selain itu menggaruk daerah kulit bayi yang terkena dermatitis dapat menyebabkan komplikasi yang serius, seperti infeksi bakteri atau jamur sekunder dan selulitis.
Pengobatan yang tepat untuk dermatitis kontak pada bayi
ü Diagnosis
Langkah pertama untuk pengobatan dermatitis kontak pada bayi Anda adalah dengan melakukan diagnosis oleh dokter. Mendiagnosis dermatitis kontak akan membuat dokter mempertimbangkan berbagai faktor, termasuk jenis dan lokasi ruam, penggunaan sabun atau produk bayi lain yang Anda berikan pada si kecil, obat-obatan, dan deterjen. Jika dermatitis kontak dicurigai tetapi dokter tidak dapat menentukan iritan atau alergen, tes tusuk kulit (SPT) bisa digunakan untuk pengujian. Setelah dokter mendiagnosis alergi maka pengobatan yang tepat bisa segera dilakukan. Pengobatan ruam yang ada sering melibatkan beberapa krim dari dokter dan pada kasus yang berat krim steroid dapat diresepkan. Krim steroid yang efektif dalam mengurangi ruam pada kulit bayi.
ü Pengobatan lainnya
Selain menggunakan cara medis, mengobatan dermatitis kontak pada bayi juga bisa dilakukan dengan cara herbal. Beberapa metode herbal alami dapat digunakan untuk membantu meringankan rasa sakit dan gatal ruam dermatitis kontak pada bayi Anda. Gel lidah buaya dapat dioleskan ke daerah-daerah yang terkena dermatitis pada bayi, hal ini untuk membantu menenangkan iritasi kulit yang berhubungan dengan dermatitis tersebut.
- Cuci kulit dengan sabun dan air dingin sesegera mungkin untuk menyingkirkan iritan atau alergen.
- Cuci pakaian Anda dalam air panas, dan membersihkan sepatu Anda dengan alkohol dan air jika Anda berpikir hal-hal ini menyentuh iritan atau alergen.
- Jangan menggaruk ruam pada bayi Anda, hal ini dapat menyebabkan infeksi atau jaringan parut
- Lanjutkan untuk memandikan bayi dengan sabun dan air bersih setiap hari
- Rendam kain lap sebentar dalam air dingin dicampur dengan beberapa sendok makan baking soda, peras kain dan kemudian letakkan di ruam bayi Anda
- Berikan obat lotion, salep, atau krim pada ruam, seperti calamine lotion.
- Hindarikan bayi Anda dari paparan alergen tertentu atau iritasi yang memicu reaksi kulit
- Hindarilah kulit bayi Anda agar tidak terkena kondisi basah atau panas untuk jangka waktu yang lama
- Carilah perawatan medis yang teratur dan buatlah rencana pengobatan untuk alergi kulit pada bayi Anda
Beberapa cara di atas akan membantu Anda untuk mengatasi masalah dermatitis kontak pada si keci. Kulit bayi yang sangat sensitif memang butuh perhatian khusus, terutama jika bayi Anda mudah mengalami iritasi. Jagalah kulit bayi Anda dengan cara yang sederhana dan mudah sehingga Anda bisa mencegah dermatitis kontak sebelum si kecil mengalaminya. Tentunya bila si kecil sehat Anda juga akan senang, bukan?